Jumat, 01 Mei 2015

Penyuntingan | Masalah & Solusi



 Soal dan Jawaban Kuliah Penyuntingan
1.      Seorang editor (bahasa) wajib berpedoman pada buku pintar seperti EYD dan KBBI. Pedoman ini berfungsi sebagai standar penyuntingan. Kaidah-kaidah kepenulisan di Indonesia menjadi seragam selama seorang editor itu memperhatikan pedoman penyuntingan. Hal ini diharapkan, para pembaca dapat menikmati tulisan yang baik dan benar.
Contoh kasus:  Ketika seseorang editor  menemukan keganjalan pada penulisan dalam naskah. Kemudia dia ubah sesuai selera tanpa berpedoman pada EYD dan KBBI. Maka naskah tersebut termasuk  dalam naskah-naskah yang tidak baku menurut EYD dan KBBI.
2.      Kalimat ambigu dalam ragam tulis harus dihindari. Alasanya pembaca  akan merasa kebingungan dan dikhawatirkan terjadi salah tafsir mengenai maksud dari kalimat tersebut.
Contoh kasus:
·         Guru baru meminjam buku Cinta
Artinya : Seorang guru, baru saja meminjam bukunya cinta.
Ada guru baru yang meminjam buku tentang cinta.
·         Kucing melompati tikus mati
Artinya : Kucing sedang melompati tikus yang sudah mati
Kucing mendadak mati setelah melompati tikus
3.      Ada saatnya seseorang editor harus melakukan kerjasama dengan si penulis. Artinya ketika seorang editor menemukan kesalahan dalam tulisan, editor perlu meminta kejelasan terlebih dahulu tentang maksud dari tulisan tersebut.
Contoh kasus :  Naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik tentuk telah melewati proses konvirmasi dari penulisnya sendiri yakni Soekarno.
4.      Hasil koreksi :
a.       Belajar dan berdoa adalah merupakan sebagai (adalah) kewajiban bagi setiap induvidu (termasuk) seseorang mahasiswa. Pemerintah repubilik Indonesia tercinta dari dahulu hingga sekarang selalu memimpikan lahirnya beberapa sosok-sosok (beberapa sosok) ilmuan baru diberbagai bidang. Tidak sedikit diantara (di antara) mahasiswa yang diakhir (di akhir) masa studinya menginginkan memiliki keahlian satu bidang ilmu tertentu.
adalah merupakan sebagai : kalimat yang bertele-tele.
Tercinta : kata sifat yang tidak diperlukan.
beberapa sosok-sosok : tidak efisien.
diantara dan diakhir : “di” dipisah kata keterangan tempat dan waktu.
Memiliki : tidak efisien.
-          Belajar dan berdoa adalah kewajiban bagi setiap induvidu termasuk seseorang mahasiswa. Pemerintah repubilik Indonesia dari dahulu hingga sekarang selalu memimpikan lahirnya beberapa sosok ilmuan baru diberbagai bidang. Tidak sedikit di antara mahasiswa yang di akhir masa studinya menginginkan keahlian satu bidang ilmu tertentu.

b.      Mereka dapat berenang bersama-sama (bersama) dengan teman-temannya disuatu sungai (di sungai) yang jernih airnya. Tidak sedikit diantara para orang-orang tua mereka (orang tua mereka) selalu akan merasa (selalu merasa) khawatir datangnya bencana banjir bandang yang tidak diinginkan. Anak usia sekolah dasar selalu akan merasa (selalu merasa) senang dan gembira disaat (di saat) hari libur misalnya hari minggu.
bersama-sama : kata bertele-tele.
disuatu sungai : terlalu bertele-tele.
para orang-orang tua mereka : tidak efisien.
selalu akan merasa : tidak efisien.
yang tidak diinginkan : kalimat yang tidak diperlukan.
selalu akan merasa : kurang efisien.
disaat : “di” dipisah karena kata keterangan waktu.
-          Mereka berenang bersama dengan teman-temannya di sungai yang jernih. Tidak sedikit diantara orang tua mereka selalu merasa khawatir datangnya bencana banjir bandang. Anak usia sekolah dasar selalu merasa senang dan gembira di saat hari libur misalnya hari minggu.

5.      Hasil koreksi :
1)      Sudah pada tempatnya jika para koruptor di beri ganjaran hukum yang setimpal.
-          Wajar jika para koruptor dihukum yang setimpal.
Sudah pada tempatnya : tidak efisien
di beri : kata kerja “di” disambung
ganjaran : pemilihan diksi tidak tepat
2)      Di saat dia berdiskusi tentang “kemiskinan kota” suasana menjadi sangat ramai sekali.
-          Saat dia berdiskusi tentang kemiskinan kota, suasana menjadi sangat ramai.
Di : menunjukan waktu tidak tepat di awal kalimat
Sangat ramai sekali : bentuk kalimat hiperbola
3)      Jangan bilang kepada siapa-siapa jika aku menyintaimu.
-          Jangan katakan kepada siapa pun jika aku mencintaimu.
Bilang : kata tidak baku.
Siapa-siapa : pemakaian kata yang bertele-tele.
Menyintaimu : dari kata dasar cinta.
4)      Emang dia itu selalu bikin keonaraan baik diluar maupun didalam kelas.
-          Memang dia itu selalu membuat keonaran baik di luar maupun di dalam kelas.
Emang : kata tidak baku
Bikin : kata tidak baku
Diluar dan Didalam : menunjukan tempat “di” dipisah
5)      Dia sungguh-sungguh tampak gagah berani disaat berpakai pakaian kebesaran keraton.
-          Dia sungguh tampak gagah berani saat memakai pakaian adat keraton.
Sungguh-sungguh : kata tidak efisien
disaat berpakai pakaian kebesaran : kalimat yang bertele-tele dan ambigu

0 komentar:

Posting Komentar