Ayat Ayat Cinta
Judul buku :
Ayat Ayat Cinta
Nama pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Tempat penerbitan buku : Jakarta, Penerbit Republika
Tahun penerbitan : 2004
Tebal buku : 20,
5 x 13, 5 cm
Jumlah halaman : 418 halaman
Harga buku : Rp
43. 500, 00
Novel bertajuk
cinta yang dibalut dengan gaya islam ini mampu menarik minat baca dari berbagai
kalangan. Mulai dari remaja, dewasa, terpelajar hingga masyarakat biasa. Gaya
bahasa yang lugas, runtut, dan sedikit kiasan serta latar seting Al Azhar, Kairo,
Mesir yang didiskripsikan begitu detail membuat novel pertama karya sastrawan
muda Habiburrahman El Shirozy banyak diburu.
Novel best
seller karya sarjana Al Azhar ini berhasil membuat produser film Damoo Punjabi
melalui sutradara Hanung Bramantyo tertarik untuk menggarap novel ini menjadi
film layar lebar.
Melalui novel
Ayat-Ayat Cinta kini karya sastra islami kembali terangkat kepermukaan. Sebab
dalam novel ini disuguhkan nilai-nilai keteladanan kental akan moral yang
direfleksikan dalam bentuk kebudayaan, pendidikan, dan percintaan.
Fahri tokoh utama
dalam Novel ini adalah salah seorang mahasiswa Al Azhar dari Indonesia yang
memburu gelar master. Di novel ini ia mewakili sosok yang hampir sempurna
fisiknya maupun kepribadianya. Karakter Fahri seolah mengajak pembaca untuk
mengaguminya. Seperti halnya Nurul, Noura, Aisyah, dan Maria yang terpesona
oleh sosok Fahri.
Laki-laki
bernama Fahri bin Abdullah Shidiq ini tinggal di flat sederhana di pemukiman padat
kairo bersama ke empat temanya Rudi, Saiful, Hamdi, dan Misbah yang juga
berasal dari Indonesia.
Di flatnya Fahri
bertetangga dengan keluarga Boutros penganut Keristen koptik termasuk Maria
teman Fahri. Kemudian keluarga Bahadur dan tiga orang putrinya Noura, Suzana,
dan Noura. Novel ini menyajikan kehidupan bertetangga dengan bumbu watak kluarga
Boutrus yang penuh toleransi dan Bahadur tetangga yang pemarah.
Kisah asmara
dalam novel ini menjadikan Fahri sebaga sentralnya dan menjadikan keempat
wanita yakni Aisyah, Maria, Noura, dan Nurul sebagai tokoh cabang. Cinta antara
fahri dengan keempat wanita ini beragam sikap. Semula dikisahkan Fahri memiliki
rasa kepada mahasiswa asal Indonesia bernama Nurul. Namun Fahri yang sadar
hanya anak seorang petani membuatnya minder mencintai anak Kyai. Sebaliknya Nurul
menjadi meragukan isi hatinya meski sebenarnya memendam rasa.
Adapun yang
kedua, Cinta Noura tumbuh karena empati yang diberikan Fahri pada kekacauan
hidupan Noura sebagai anak tiri dari keluarga rusak Bahadur. Dengan alasan itu
melalu suratn, Noura mengungkapkan cintanya pada Fahri, namun sayng cintanya
bertepuk sebelah tangan. Fahri justru tak membalas perasaan itu dengan alasan
Fahri ingin fokus meloloskan proposolnya jika ingin segera lulus. Pukulan itu
berbuntut pada emosi yang dilemparkan pada Fahri dengan menfitnah bahwa Fahri
telah memperkosanya.
Sedangkan yang
ketiga, Fahri dan perempuan bernama Aisya keturunan Jerman, Turki ini.
Dipertemukan di metro tatkala perjalananya menuju masjid abu bakar as-sidiq.
Saat itu terjadi perdebatan Fahri dengan warga Mesir yang menghina Aisyah karena
memberi kursi kepada penumpang kebangsaan Amerika. Dari situ Aisyah menaruh
kekaguman karena sikapnya yang bijaksana dan penuh kearifan. Begitu juga dengan
Fahri. Beruntuh gayung bersambut mereka dijodohkan oleh paman Aisyah dam
menikah. Tak lama menjalin kehidupan berkeluarga. Mereka ditimpa musibah
datangnya fitnah bahwa telah memperkosa Noura. Dengan kesabaran Aisyah demi
kebebasan suaminya. Aisyah memohon pada Maria sebagai saksi utama dalam kasus
yang menimpa suaminya. Berkat Maria Fahri dinyatakan tidak bersalah dan Noura
ternyata dihamili oleh anak angkatnya sendiri Bahadur.
Keempat, Kisah
cinta Fahri dengan Maria digambarkan dari persahabatan yang menjadi romantika
cinta lintas agama. Maria permepuan sebagai penganut Kristen koptik yang taan
dan mengagumi Al Qur’an hingga hafal surat Mariyam diluar kepala. Kisah cinta
Maria dan Fahri harus terpisah saat nafas terahir Maria berhembus bersama
sahdat tanda kemualafanya. Maria meninggalkan senyum bahiga karena telah
memperoleh cinta Fahri meski hanya sebentar menjadi istrinya.
Kisah
percintaan ini benar-benar sarat Ayat-Ayat tentang cinta. Karangan fiksi
dikemas sempurna dan tersaji dengan aroma islami, seolah benar-benar ada
dikehidupan nyata. Novel ini mampu membawa anda pada fantasi bercinta yang
santun dan beradab.
0 komentar:
Posting Komentar