Rabu, 25 November 2015

Analisis Puisi | Hanya Tuhan Kulihat

HANYA TUHAN KULIHAT
                            -Puisi Baba Kuhi

Di pasar, di biara -- hanya Tuhan kulihat.
Di lembah dan gunung -- hanya Tuhan kulihat.
Sering ia terlihat di sampingku dalam bencana.
Dalam senang dan keberuntungan -- hanya Tuhan kulihat.
Waktu berdoa dan puasa, waktu sembahyang dan tafakkur,
Dalam agama Rasulullah -- hanya Tuhan kulihat.
Bukan jiwa atau tubuh, bukan kejadian atau hakekat,
Bukan sifat atau sebab, -- hanya Tuhan kulihat.
Kubuka mata dan dengan sinar wajah-Nya di sekelilingku
Yang terjumpa mata dalam segala -- hanya Tuhan kulihat.
Seperti lilin aku lebur dalam nyala-Nya
Dalam kepungan api berkobar -- hanya Tuhan kulihat.
Kulihat jelas dengan mata diriku
Namun bila kulihat dengan mata Tuhan -- hanya Tuhan kulihat.


Puisi yang berjudul “HANYA TUHAN KULIHAT” ini membawa tema religi atau keagamaan karena dapat tertulis jelas dalam tiap barisnya bahwa si penulis mengagungkan dan sangat menghormati Tuhannya itu. Puisi ini bercerita tentang seorang hamba yang mencintai, menghormati, juga mengagungkan Tuhannya yang selalu ia lihat dimanapun ia berada, puisi ini juga mengungkapkan rasa syukur si penulis karena Tuhannya selalu ada dimanapun ia berada, dan melihat apapun yang ia lakukan. Ia percaya bahwa Tuhannya selalu ada disampingnya dan selalu ada untuknya sehingga ia menjadi seorang hamba yang taat dan patuh dengan Tuhannya karena ke Esa-an Tuhannya itu. Penulis benar-benar mengagungkan Tuhannya dalam puisi ini. Rasa syukur, cinta, dan hormatnya tertulis jelas dalam tiap baris puisi diatas.

0 komentar:

Posting Komentar